3 hari yang lalu tepatnya tanggal 3 Desember 2011,saya menghadiri pernikahan rekan sekerja saya. Saat itu ada beberapa orang memberikan pidato baik dari perwakilan orang gereja ataupun perwakilan dari keluarga kedua belah pihak. Salah satu pidato memberikan saya informasi baru yang belum saya ketahui dan ternyata ini menjadi bagian dalam filosofi pernikahan.
Pernahkah kita bertanya, kenapa cincin pernikahan selalu dipakai pada jari manis? Mungkin ini menjadi salah satu alasan yang saya pikir dapat diterima dari sekian banyak alasan yang ada.
Teman-teman semua bisa liat gambar dibawah ini dan mempraktekannya..
Coba teman-teman saling menempelkan ibu jari, jari telunjuk, jari manis dan juga jari kelingking, yang membedakan hanya jari tengah yang hanya ditempelkan pada bagian terlipat persis dengan gambar diatas. Coba satu persatu,
Percobaan 1.
Teman-teman akan lebih mudah jika memisahkan ibu jari, jari telunjuk dan jari kelingking satu persatu dengan posisi jari tengah tetap menempel .
Percobaan2.
Teman-teman juga akan lebih mudah jika memisahkan ibu jari,jari telunjuk, dan jari kelingking bersamaan dengan posisi jari tengah tetap harus saling menempel.
Percobaan 3.
Teman-teman coba atau USAHAKAN untuk memisahkan jari manis dengan posisi ibu jari, jari telunjuk dan jari kelingking teap menempel. Dapatkah teman-teman memisahkannya dengan mudah?? Jika teman-teman memisahkannya dengan sekuat tenaga maka efeknya akan timbul getaran, mungkin akan terpisah tapi dengan jarak yang sangat kecil dan itupun akan kembali menempel. Sulit untuk memisahkan kedua jari manis ini.
Kedua tangan ini melambangkan dua orang yaitu pria dan wanita. Pria dan wanita ini disatukan atau dibuat lebih “menempel” dalam sebuah pernikahan (digambarkan posisi jari menempel seperti pada gambar).
Maksudnya percobaan ingin menggambarkan bahwa pernikahan bukanlah sebuah permainan yang ketika kedua orang yang berbeda dan saling mencintai disatukan, kemudian dengan mudah berpisah seperti contoh yang terjadi pada ibu jari, jari telujuk ataupun kelingking.
Pernikahan adalah ibadah. Pernikahan bersifat sakral. Pernikahan juga terdapat campur tangan Allah. Cincin yang dipasang di jari manis dan ilustrasi diatas ingin mengatakan bahwa pernikahan yang akhirnya disatukan, jangan sampai terpisahkan. Mereka harus menyatu meski terkadang ada hal-hal dari luar atau dalam diri setiap pasangan yang akhirnya membuat adanya suatu pertengkaran, rasa ingin menjauh dari pasangannya, tetap seperti hal yang kita rasakan masing-masing, ada getaran yang akhirnya membuat kembali pasangan itu bersatu. Mungkin getaran itu adalah kasih sayang, kenangan akan masa yang indah yang dilewati bersama atau bahkan getaran itu adalah cara-cara Tuhan untuk membuat kembalinya kedua hati bersatu yang sebelumnya sempat terpisah.
Oleh karena itu ada kalimat yang menyatakan bahwa hanya maut yang dapat memisahkan. Hal itu saya pikir benar, jika posisi jari yang tadi dipraktekan, mau sekuat apapun kita mencoba memisahkan jari manis itu (seperti percobaan 3) tidak akan terpisahkan kecuali salah satu tangan yang menghilang sehingga tangan lain tidak ada pasangannya yang berarti pasangan kita atau kita terlebih dahulu meninggalkan pasangannya.
Selamat mencintai pasanganmu, lihatlah dirinya sebagai seseorang yang menjadikan dirimu berharga dan salah satu penentu dalam kesejahteraan hatimu.GBU J