Kembali lagi saya terinspirasi dari adegan kehidupan yang saya temui dalam kegiatan saya sehari-hari. Sebenarnya ini merupakan hal yang biasa yang sering kita temui tetapi saya baru menyadarinya ketikan memperhatikan hal tersebut dengan seksama. Hal tersebut saya dapatkan ketika saya memperhatikan supir angkutan kota (angkot) yang sedang menunggu penumpang untuk menaiki benda besi besar yang ia kendarai. Tatapan penuh harap tersorot dari kedua mata si supir yang menanti dengan sabar penumpang di ujung jalan sana, yang masih belum tahu kepastiannya, apakah ia akan menaiki angkotnya tersebut.
Dalam hal menunggu, butuh kesabaran yang tinggi. Kita tidak tahu apa yang terjadi kedepannya. Menunggu juga menjadi alat ukur yang bisa digunakan untuk menunjukan tingkat kesabaran dari seseorang. Penumpang yang ditunggu tersebut, belum ada kepastian apakah penumpang tersebut akan menaiki angkot sang supir atau tidak. Si supir hanya bisa menunggu untuk melihat kepastian tersubut dengan angan yang penuh harap bahwa sang penumpang akan menaiki angkotnya. Oleh karena itulah saya mengambil judul “Makna dari sebuah lambaian kata tidak”. Apa makna di balik lambaian kata tidak itu ?. Saya mencoba untuk memahami makna tersebut.
Lambaian, itulah yang kita lakukan untuk mengisyaratkan kata tidak atau menolak penawaran jasa dari supir angkot. Itu baik karena kita ingin sopir tersebut tidak menunggu lama kita.Terkadang tanpa kita sadari bahwa sering kita membiarkan supir tersebut menunggu lama untuk menawarkan jasanya karena kita tidak melambaikan tangan kita. Menunggu pun ada batas kesabarannya. Apalagi mereka menunggu dengan penuh harap bahwa kita akan menggunakan jasanya tetapi setelah kita dekat dengan mobilnya terkadang kita memilih angkot lain atau menyebrang jalan. Hal ini membuat kecewa dan kesedihan di hati supir angkot tersebut. Akan lebih baik kalau kita melambaikan tangan. Apabila mereka pun masih menunggu, maka banyak faktor yang melatarbelakangi hat tersebut. Mungkin mereka menunggu penumpang lain atau tetap memaksa untuk kita naik ankotnya. Tapi yang terpenting disini adalah bahwa kita sudah memberikan isyarat bahwa kita sedang tidak ingin menggunakan jasanya. Jangan sampai kita mengecewakan hati mereka dan membuat mereka sedih karena kita membiarkan mereka begitu lama menunggu dan tidak menggunakan jasanya.
Inilah yang ingin saya bagikan kepada teman-teman semua. Semoga dapat membantu teman-teman untuk menyadari makna dari sebuah lambaian kata tidak.
The article from : http://dessyre90.ngeblogs.com/2009/10/12/makna-dari-sebuah-lambaian-kata-tidak/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar