Pernahkah kalian merasakan suatu ruang yang besar dan kosong di hati kalian ??? ruangan tersebut sangat kalian rindukan untuk diisi oleh seseorang dan itu selalu kalian rindukan…
Beberapa waktu yang lalu saya merasakan hal yang sama bahkan hal tersebut sangat berpengaruh dalam kehidupan saya. Hidup saya merasakan biasa saja tidak ada yang luar biasa bahkan sangat datar. Tiap hari tidak ada yang didapat, waktu hanya lewat begitu saja tanpa adanya keinginan untuk berubah. Ada pula hal kekuatiran yang sering menghampiri sehingga meski rasa kantuk yang sangat sudah menghampiri dan jam menunjukan bahwa malam sudah sangat larut tetapi tetap mata dan pikiran ini terjaga bahkan untuk berhari-hari saya tidak dapat tidur dengan tenang dan hal ini membuat saya tidak bersemangat untuk melewati hari-hari di depan.Hari-hari yang dilewati sama sekali tidak bermakna.
Saya pun mencari dan melakukan banyak hal untuk mengisi kekosongan hati yang saya rasakan ada sesuatu yang hilang. Pada awalnya saya mengira hal ini dikarenakan, rasa kehilangan saya akan seseorang yang sempat tinggal lama di dalam kehidupan saya. Dia yang hamper menyita banyak waktu saya untuk memikirkannya. Bagaimana keadaanya ? bagaimana makanannya ? apakah teratur atau tidak ? ( karena saat ini dia sedang ngekost dan jauh dari rumah ). Lalu bagaimana kuliahnya ? Kesehatannya?( hal ini karena dia seorang perokok dan itu kebiasaan yang saya sangat tidak sukai ) dan juga kehidupan rohaninya dengan Tuhan. Saya sempat menaruh harapan yang besar pada dirinya. Dalam masa-masa itu saya selau mendoakan dirinya selalu mendioakan yang terbaik bagi dirinya. Tapi sayang prinsip dalam hidupnya berbeda jauh dari prinsip saya dan hal itu tidak dapat saya terima. Akhirnya saya memutuskan untuk melupakan. Saya kira karena hal inilah maka hati saya menjadi kosong dan terus menerus mencoba untuk mencari hal-hal yang lain untuk mengisi kekosongan hati ini, Menghabiskan uang dengan berbelanja, pergi terus menerus dengan teman-teman saya dan banyak hal yang lainnya yang saya lakukan tetapi tetap saja hati saya merasa kosong dan rasa kekhawatiran saya akan suatu hal ( tidak dapat saya ceritakan disini ) semakin besar
Suatu malam akhirnya saya menyadari akan suatu hal bahwa ternyata kekosongan hati saya diakibatkan hubungan saya dengan Tuhan semakin jauh. Saya menyadari bahwa untuk waktu yang lama memang saya sering mengecewakan hali Allah. Menyadari akan hal ini, saya berdoa memohon ampun untuk setiap dosa yang saya lakukan dan berdoa untuk Allah membmbing saya ke arah lebih baik lagi dan tidak membuat saya menjadi terpuruk dan jatuh terlalu dalam. Setelah berdoa saya mengalami perubahan yang sanga besar. Hati yang kosong dahulu kini sudah penuh bahkan saya merasakan begitu meluap-luap luap. Keinginan untuk menyenangkan hati Tuhan saya rasakan begitu besar. Ingin membahagiakan Dia di dalam kehidupan saya. Saya pun akhirnya mau untuk berubah untuk memuliakan Tuhan.
Dalam hal ini ada tantangannya yang adalah ketika kita terbuai pemikiran betapa baiknya kita, hal tersebut membuat kasih kita kepada Tuahan semakin berkurang karena kita melupakan bahwa kita pun juga termasuk orang yang mendapatkan banyak pengampunan( orang berdosa ). Ketika hal ini terjadi, siap atau tidak, itulah waktunya untuk berubah. –JMS-
“Ketika Allah mulai mengubah sesuatu, biasanya Dia memulai dengan mengubah kita”
Referensi : Santapan Rohani Des-Feb 2009-2010
The article from : http://dessyre90.ngeblogs.com/2010/02/03/the-time-to-change/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar