Pada suatu hari Tuhan memberikan 2 buah kotak kepada seorang manusia. Warna kotak itu adalah atu berwarna hitam dan satu lagi berwarna emas. Kedalam kotak yang berwarna hitam, Tuhan meminta manusia itu untuk memasukan segala kesedihan dan juga masalah-masalah yang dimiliki oleh manusi itu. Sedangkan pada kotak yang berwarna emas, Tuhan meminta manusi itu untuk memasukan segala sukacita dan juga pengalaman yang menyenangkan. Seiring dengan berjalannya waktu, manusiaitu heran, entah kenapa kotak berwarna emas itu semakin berat sedangkan kotak berwarna hitam tetap saja ringan. Karena penasaran, manusi itu membuka kotak hitam dan mendapati bahwa terdapat lubang di dasar kotak tersebut sehingga apapu yang dimasukan kedalam kotak hitam itu tetap saja akan hilang dan kotak akan terasa ringan. Manusia pun menanyakan perihal itu kepada Tuhan. Tuhan menjawab, “ Agar kau selalu menghitung berkatmu dan melupakan segala kepedihanmu”
Hati kita bisa merasakan segala perasaan. Pada suatu saat kita merasakan sangat berbahagia tetapi bisa saja seketika kita merasakan kepedihan yang mendalam. Hal itu bisa saja terjadi di dalam kehidupan kita. Perasaan yang digoncangkan oleh berbagai hal seperti kesedihan, takut, cemas, kesusahan cenderung membuat kita tidak bersukacita bahkan kita bisa saja memikirkannya begitu dalam dan membuat sukacita yang sebenarnya bisa saja menghampiri tidak jadi datang kepada kita.
Akan tetapi, Tuhan meminta kita untuk selalu bersukacita. Dia mengerti ketika kita kesusahan, Dia paham ketika kita merasakan kepedihan yng begitu mendalam. Tetapi dia meminta kita untuk selalu bersukacita. Kita pasti bertanya, bagimana itu bisa untuk dilakukan??. Hal itu bisa dilakukan jika kita selalu bersukacita didalam Tuhan dengan cara selalu menghitung setiap berkat yang kita terima. Tuhan telah memberikan banyak kemurahan bagi kita.
Sukacita yang timbul dapat kita rasakan ketika kita berbuat kebaikan kepada orang lain karena dengan kita menjadi berkat bagi orang lain maka kita akan punya berkat lebih. Begitu juga dengan hal kekuatiran. Kita boleh saja kuatir tetapi jangan sampai kekuatiran kita lebih besar dari rasa percaya kita kepada Tuhan. Ungkapkan saja apa yng kita perlukan kepada Tuhan. Tuhan tahu persis apa yang kita butuhkan dan pasti akan diberikanNya. Maka dalam segala sesuatunya, damai sejahtera yang melampaui akal, dan segala emosi kita akan memampukan kita untuk selalu bersukacita. God Bless You All =D..
Terispirasi dari buku Renungan Harian Maret 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar